Published On: Mon, Oct 19th, 2015
Headlines / Teater | By gapuranews
Merevitalisasi Shohibul Hikayat, Sastra Lisan Betawi Yang Kian Punah
BETAWI punya sastra lisan, satu
diantaranya Shohibul Hikayat. Pertunjukan teater rakyat ini sudah sangat
jarang ditampilkan. Sahibul hikayat adalah salah satu sastra lisan
betawi yang berasal dari timur tengah. Sedang arti sohibul hikayat
sendiri berasal dari bahasa arab, yang berarti yang ‘yang mpunya
cerita’.
Sumber cerita yang dibawakan oleh
sahibul hikayat di antaranya dari kisah – kisah persia, seperti kisah
seribu satu malam, Nurul laila, Alfu Lail wal lail. Pembawa cerita
sahibul hikayat yang cukup terkenal ada H. sofyan Jait, yang merupakan
juga anak dari muhammad jait yang juga pembawa cerita sohibul hikayat
yang wafat tahun 1970.
Dalam Revitalisasi Shohibul Hikayat
Pusat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, mengangkat ringkasan
‘Hikayat Abu Wahmi’ garapan Bang Atien Kisam bersama Bang Yahya Andi
Saputra dan dibantu Bang Nasir Mupid, Abdul Aziz, serta Bang Ivan Ndut
yang dipentaskan oleh para peserta Revitalisasi Shohibul Hikayat Pusat
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (17/10/2015) di Gedung Pusat
Laboratorium Tari & Kesenian Karawitan Condet, Jl Balai Rakyat No 64
Balekambang, Condet, Jakarta Timur, membuktikan bahwa peminat sastra
lin masih banyak.
Pementasan tersebut dibuka oleh dua
orang peserta yaitu Muhamad Jalaludin membawakan Hikayat ‘Ma’ruf Eskape’
dan Adni membawakan Hikayat ‘Nenek Mawar’ yang sangat memukau penonton
yang sebagian besar anak-anak itu hingga terpancing untuk terlibat
langsung dalam pentas tersebut.
Sastra lisan atau teater tutur Betawi
yang menyuguhkan tontonan menjadi tuntunan, diantaranya Buleng, Shohibul
Hikayat, Gambang Rancage, Jantuk. Dan sastra lisan atau teater tutur
Betawi tersebut sudah jarang ditampilkan atau hilang tergerus kemajuan
jaman.
“Mari kita semua bersama untuk terus
menggali dan berupaya membina, mengembangkan, melestarikan, dan
memanfaatkan sastra lisan tersebut. Sebab seni sastra lisan Betawi dapat
menjadi alternatif profesi dan juga bisa bermanfaat untuk wadah berbagi
ilmu dan berbagi kebaikan,” kata praktisi seni budaya Betawi Bang Atien
Kisam, sela-sela pertunjukan. (mtg/ziz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar