Published On: Thu, Aug 28th, 2014
News | By gapuranews
Topeng Blantek, Berpeluang Populer Seperti Seni Pertunjukan Lainnya
Seiring perkembangan zaman, banyak kesenian tradisional
terpinggirkan bahkan punah sama sekali. Tak lain karena sudah tidak ada
penggiatnya. Salah satu diantaranya Teater tradisional Betawi, Topeng
Blantek. Seni pertunjukan rakyat ini sudah nyaris punah sebab sudah
sangat jarang yang memanggungkannya.
Abdul Aziz seorang sutradara teater terpanggil untuk menggalinya kembali dalam bentuk pertunjukan. Sebab, Topeng Blantek merupakan asset budaya nasional yang perlu dilestarikan.
Gagasan ini muncul ketka Abdul Aziz lolos seleksi dalam penulisan naskah seni pertunjukan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta program Peningkatan Apresiasi Seni Pertunjukan pada bulan Juni 2014.
“Seni pertunjukan Topeng Blantek memiliki ciri yang berbeda dengan seni pertunjukan Betawi lainnya, seperti Lenong dan Topeng Betawi. Terutama pada artistik panggungnya,” kata Abdul Aziz kepada Gapuranews.com.
Untuk meningkatkan apresiasi seni khususnya seni pertunjukan sejak usia dini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta mengadakan program Peningkatan Apresiasi Seni Pertunjukan Bagi Pelajar SD/SMP/SMA di 5 (lima) wilayah kota administrasi.
Seperti pada Senin, 25 Agustus 2014 di Gelanggang Remaja Jakarta Selatan giliran SDN 12 Cipulir Keb. Lama, SMPN 267 Pesanggrahan, dan SMA 74 Kostrad Keb. Baru.
Dari ke 3 (tiga) pertunjukan tersebut, Aki Rachmat Ruchiat Budayawan Betawi sangat mengapresiasi terutama pada penampilan Topeng Blantek 267 dalam lakon Si Jampang Pengen Jadi Gubernur Karya/Sutradara Abdul Aziz.
Menurutnya bahwa Topeng Blantek sangat khas dan berbeda jika dibandingkan dengan teater Betawi lainnya.
“Topeng Blantek kan tidak terikat konvensi,” ujarnya.
Musik pengiringnya bisa apa saja dan tariannya bisa tampil kapan saja. Seperti penampilan Topeng Blantek 267, sangat patut dihargai. Biarpun masih anak-anak, mereka berani tampil.
“Apalagi kalau dikembangkan secara profesional, sesuai dengan perkembangan zaman,” tandasnya. (gardo)
Abdul Aziz seorang sutradara teater terpanggil untuk menggalinya kembali dalam bentuk pertunjukan. Sebab, Topeng Blantek merupakan asset budaya nasional yang perlu dilestarikan.
Gagasan ini muncul ketka Abdul Aziz lolos seleksi dalam penulisan naskah seni pertunjukan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta program Peningkatan Apresiasi Seni Pertunjukan pada bulan Juni 2014.
“Seni pertunjukan Topeng Blantek memiliki ciri yang berbeda dengan seni pertunjukan Betawi lainnya, seperti Lenong dan Topeng Betawi. Terutama pada artistik panggungnya,” kata Abdul Aziz kepada Gapuranews.com.
Untuk meningkatkan apresiasi seni khususnya seni pertunjukan sejak usia dini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta mengadakan program Peningkatan Apresiasi Seni Pertunjukan Bagi Pelajar SD/SMP/SMA di 5 (lima) wilayah kota administrasi.
Seperti pada Senin, 25 Agustus 2014 di Gelanggang Remaja Jakarta Selatan giliran SDN 12 Cipulir Keb. Lama, SMPN 267 Pesanggrahan, dan SMA 74 Kostrad Keb. Baru.
Dari ke 3 (tiga) pertunjukan tersebut, Aki Rachmat Ruchiat Budayawan Betawi sangat mengapresiasi terutama pada penampilan Topeng Blantek 267 dalam lakon Si Jampang Pengen Jadi Gubernur Karya/Sutradara Abdul Aziz.
Menurutnya bahwa Topeng Blantek sangat khas dan berbeda jika dibandingkan dengan teater Betawi lainnya.
“Topeng Blantek kan tidak terikat konvensi,” ujarnya.
Musik pengiringnya bisa apa saja dan tariannya bisa tampil kapan saja. Seperti penampilan Topeng Blantek 267, sangat patut dihargai. Biarpun masih anak-anak, mereka berani tampil.
“Apalagi kalau dikembangkan secara profesional, sesuai dengan perkembangan zaman,” tandasnya. (gardo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar