Sabtu, 28 Mei 2016

Sirih Kuning Pagelarkan Lakon Kecil Kecil Cabe Rawit

Lakon Kecil kecil Sicabe Rawit yang dipentaskan oleh Grup Sirih Kuning.[Aziz/radarindoneianews.com]
RADARINDONESIANEWS,COM, JAKARTA - "Disebuah kampung yang bernama Kampung Asem Baris ada sekumpulan pemuda/i yang saban pagi, siang, sore, dan malam bermain bersama di sebuah taman biasa disebut "Taman Kampung Asem Baris". Diantara pemuda/i tersebut ada seorang gadis cantik jelita pujaan Kampung Asem Baris bernama Si Hindun yang menjadi rebutan pemuda Kampung Asem Baris. Termasuk Si Dedi anak Juragan Bawang dan Si Somad "anak pindahan" yang bijak, baik, dan sopan terus bersaing dan bertengkar dalam memikat hati Si Hindun. Terjadilah konflik tak berkesudahan, dimana yang semula Kampung Asem Baris tenteram dan damai berubah menjadi petaka. Dan bagaimana kisah selanjutnya?"
Begitulah ringkasan lakon "Kecil-Kecil Si Cabe Rawit" yang dipentaskan oleh Grup SIRIH KUNING salah satu peserta Pelatihan Seni Teater Tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Seni Budaya - Unit Pelayanan Latihan Kesenian Jakarta Selatan, Rabu-Selasa, 11-24 Mei 2016, Jl. Asem Baris No. 100, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Dengan Peserta Siswa/i SMK 57, SMK 28 Oktober, SMK Al Hidayah Lestari. Dan dibimbing oleh pelatih/asisten yang berpengalaman dibidangnya, seperti : Dindon WS, Atien Kisam, Nasir Mupid, Agus Talita, Abdul Aziz, Hanz Crew. Turut hadir Ka Pusat Pelatihan Seni Budaya DKI Jakarta, Ka Unit Latihan Kesenian Jakarta Selatan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan, Pengelola RPTRA Se Jakarta Selatan, Guru/Murid SMK 57, SMK 28 Oktober, SMK Al Hidayah Lestari.
Semua penonton merasa terhibur dengan suguhan tontonan segar para peserta pelatihan dan sangat luar biasa karena selama 10 hari latihan dapat menghasilkan seni pertunjukan yang menggabungkan beberapa bidang seni tradisi Betawi, seperti topeng, blantek, gambang kromong, sirih kuning, yang sangat memukau. 
Dengan demikian harus ada apresiasi serius, komitmen, disiplin tinggi, sehingga harus segera serta layak ditampilkan kembali di pusat-pusat kebudayaan dalam/luar negeri. Tentunya nanti peserta akan dipersiapkan menjadi yang terbaik dalam seni pertunjukan.
 
Semua harus bangga serta berkeinginan bahwa dengan media seni pertunjukan dapat menjadi alternatif dalam membangun masyarakat Jakarta jauh dari narkoba, tawuran, aids, radikalisme, terorisme. Semua pihak harus terus mensuport dalam hal ini. (Abdul Aziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar