(STUDI KASUS: SANGGAR SENI “FAJAR IBNU SENA” CILEDUG) SKRIPSI Fakultas Adab dan Humaniora Dengan Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) An. HAMMATUN AHLAZZIKRIYAH NIM. 1111022000008 KONSENTRASI ASIA TENGGARA PROGRAM STUDI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M
E. Metodologi
Penelitian
Metode penelitian yang penulis
gunakan adalah metode penelitian deskriptif analitis, dengan
pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa lampau yang
bersifat komperhensif.13
Guna
mengetahui kronologi persitiwa, proses serta
faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam mengembangkan kesenian
pertunjukan Topeng Blantek.Seni Pertunjukan Drama, musik dan tari adalah
produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta suatu kelompok masyarakat, sebagai
salah bentuk eskpresi kehidupan14 Peneliti berusaha menjelaskan
variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagianbagian kecil kebudayaan masyarakat
Betawi terutama pada budaya Seni pertunjukan Topeng Blantek, oleh
karena itu diperlukan metodologi yang relevan dan juga itu diperlukan teori
yang relevan bagi penelitian tersebut. Teori yang dianggap relevan oleh
peneliti dalam penelitian ini, yaitu teori Disseminasi, yaitu teori
tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produkproduk kebudayaan seperti seni musik dan
seni tari.
Menurut Triyono Bramantyo,
tentang seni adalah :
“seni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah
kelompok masyarakat (etnis),
sekaligus simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah
dimilikinya (kultur), untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audiovisual. Segala bentuk
perubahan nilai, tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya,
hanya mempengaruhi unsur penggeraknya saja berupa subyek, sebab subyeknya adalah manusia, sedangkan obyeknya
adalah seni itu sendiri”
Dalam artiket “cultural
sociologi” yang kini di pandang klasik, yang artikel ini mulanya di terbitkan oleh vierkandt
dalam hand woerterbuch der siziologie (handbook of sociologi), alferd
weber mendefiniskan kebudayaan sebagai suatu ”bentuk expressional spiritual
dan intelektual dalam substansi kehidupan, atau suatusikap spiritual dan
inrtelektual terhadap substansi kehidupan, atau suatu sikap spiritual dan intelektual
terhaap substansi kehidupan itu,”weber melanjutkan”.Di bagian akhir dari
artikel itu,dia menegaska: kesepakatan denngan tradisi dan lapian kehidupan yang
bersifat ideal atau religious terjadi dalam konstalasi baru sebagai mana akan
kami deskripsikan tentang situasi historis baru secara sosiologis dan
teknis-paling tidak sama penting nya dengan upaya yang sungguh-sungguh unbtuk menangkap
dan membentuk,atau menyepakati semangat kehidupan baru yang bersifat
naturalistic,praktis dan ingtelektual.”
Menurut Kuntowijoyo, nilai-nilai
Islam tidak harus dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang
kering, namun Islam dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang
mempengaruhi sistem dan budaya di tempat dimana Islam itu masuk. Unsur-unsur pembentuk seperti
agama hanya mempengaruhi moral dan etika dari subyeknya saja, yaitu para
pelaku budayanya saja, semisal komunitas Sanggar yang mengembangkan Seni
Topeng Blantek namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat
menghilangkan unsur materialnya.
Bassam Tibi, kebudayaan dan
perubahan social. Yogyakarta: Tiara Wancana Yogya,1999.Hal 73
Adapun dalam penelitian ini
penulis mengunakan metode pengumpulan data yang meliputi 4 tahapan yaitu : Heuristik, berupa kegiatan
mengumpulkam sumber sejarah. Adapun sumber yang penulis gunakan dalam
penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yaitu : sumber primer yang bersifat
tertulis, berupa sumber yang diterbitkan seperti biografi, dokumen, naskah-naskah,
sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber tertulis di arsip, dokumen
negara, kemudian wawancara dan pengamatan langsung. Adapun sumber data sekunder
berupa pandangan, buku-buku terkait, tesis, disertasi, majalah, surat kabar,
jurnal serta sumber elektronik dari website milik instansi resmi derah maupun
pemerintah. Pengumpulan sumber-sumber yang
dilakukan penulis dengan menggunakan metode penelusuran kepustakaan
(Library Research), yakni mengunjungi beberapa lembaga yang memiliki
koleksi buku maupun arisp terkait tema penelitian ini, seperti
Perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku, hasil
penelitian, tesis, jurnal, disertasi terkait dengan Islam dan Budaya, Perpusatakaan
Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema serupa, Perpustakaan
Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian, kajian,
disertasi dan lain-lain. Kemudian setalah mengumpulkan
data-data, tahapan selanjutnya adalah kritik sumber. Penulis berusaha
membandingkan, menganalisis dan mengkritisi beberapa sumber yang telah
penulis dapat, baik sumber primer, sekunder maupunsumber elektronik guna mendapat
sumber yang valid dan relevan dengan temakajian.Tahapan selanjutnya interpretasi
data, yakni penulis melakukan analisa sejarahuntuk mengungkap masalah yang
ada, dalam hal ini penulis berusaha melihat fakta yang penulis dapat dari
pengumpulan data dan kritik sumber, sehinggamemperoleh pemecahan atas masalah
tersebut. Terakhir penulis menuliskan hasil
pemikiran dari penelitian serta memaparkan hasil dari penelitian sejarah
secara sistematik yang telah diatur dalam pedoman penulisan proposal skripsi,
sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari segi isi tetapi juga baik dalam metode
penulisannya. Tahapan terakhir ini disebut dengan historiografi.
MuhamadArif, PengantarKajianSejarah,
Bandung: YramaWidya, 2011, h 32.Fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik, “Panduan penyusunan proposal & penulisan skripsi”,(Jakrta: UIN Jakarta, 2012), Hal.12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar