Sabtu, 28 Mei 2016

TOPENG BLANTEK DI KAMPUNG BETAWI

(STUDI KASUS : SANGGAR SENI “FAJAR IBNU SENA” CILEDUG) 
 
SKRIPSI Fakultas Adab dan Humaniora Dengan Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) An. HAMMATUN AHLAZZIKRIYAH NIM. 1111022000008 KONSENTRASI ASIA TENGGARA PROGRAM STUDI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAMFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 
JAKARTA 1437 H/ 2016 M 
 
A.       Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan Seni Pertunjukan Topeng Blantek sebagai media sosial dan dakwah pada masyarakat Betawi di era Ras Barkah (1994-2007), dengan mengambil studi kasus di Sanggar Fajar Ibnu Sena. Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini adalah :
1.         Dapat  memberikan pengatahuan tentang Asal-usul Masyrakat Betawi.
2.         Memberikan informasi tentang Seni Pertunjukan Topeng Blantek sebagai media sosial dan dakwah pada masyarakat betawi muslim di era Ras Barkah (1994-2007).
3.         Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya.
B.       Tinjauan pustaka
Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana asal usul Seni Pertunjukan Topeng Blantek. Belum ada pembahasan secara spesifik tentang Sejarah awal mula diciptakannya Seni Pertunjukan Topeng Blantek.
Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis Betawi, berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta, Sejarah Jakarta dan Peradaban Melayu-Betawi, Profil Orang Betawi, Potret Budaya Manusia Betawi, dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah. Buku-buku dengan judul tersebut di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi. Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi penulis khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi.
Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi, memang menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis lain di Jakarta pada masa kolonial, akan tetapi buku ini tidak menjelaskan bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya dengan peran Islam dalam kesenian Pertunjukan Topeng Blantek. Selanjutnya adalah tesis Hoesodoningsih, Rr.Yvonnne Triyoga Seni Pertunjukan Topeng Betawi Kontinuitas dan Perubahannya. Tesis, FISIP – UI yang menjelaskan mengenai proses serta tata cara dan sejarah pertunjukan Topeng Betawi. Kemudian buku dari Yasmine Z Shahab Yasmine Z, Konflik Identitas:Etnis dan Religi, dalam Yasmine Z Shahab, Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok, Laboratorium Antropologi FISIP UI, 2004 menjelaskan tentang Suku Betawi
Untuk itu sejauh referensi yang penulis baca, karena penulis belum menemukan buku-buku, jurnal, maupun hasil penelitian yang menjelaskan Seni Pertunjukan Topeng Blantek sebagai media sosial dan dakwah Islam pada masyarakat Betawi studi kasus di Sanggar Fajar Ibnu Sena di era Ras Barkah (1994-2007). penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya sekalipun dengan tema serupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar