(STUDI KASUS: SANGGAR SENI “FAJAR IBNU SENA” CILEDUG) SKRIPSI Fakultas Adab dan Humaniora Dengan Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) An. HAMMATUN AHLAZZIKRIYAH NIM. 1111022000008 KONSENTRASI ASIA TENGGARA PROGRAM STUDI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M
3. Bahasa
Masyrakat Betawi
Bahasa Betawi merupakan salah
satu variasi bahasa Melayu lokal yang berjumlah puluhan di Indonesia,
sedangkan bahasa Melayu sendiri juga hanya satu anggota dari ratusan bahasa
daerah yang hidup di Indonesia. Untuk mengenal lebih baik tempat bahasa Betawi
diantara bahasa lokal lainnya, baik sebagai salah satu anggota bahasa Melayu lokal,
maupun dalam hubungan bahasa Melayu dengan ratusan bahasa daerah
lainnya.
Masyarakat Indonesia terbagi-bagi
berdasarkan kelompok-kelompok suku dan bahasa. Tiap anggota kelompok
biasanya bersifat dwibahasawan atau multibahasawan. Misalnya, orang
Madura selain mengusai bahasa Madura, juga dapat berbahasa Indonesia.
Demikian juga masyarakat Jakarta, seorang penduduk asli yang turun-temurun tidak
meninggalkan Jakarta mengusai melayu lokal,
Muhadjir Ed, Bahasa Betawi:
Sejarah dan Perkembangannya, Jakarta: Yayasan OborIndonesia, 2000. Hal 5
dalam hal ini Melayu Betawi.38 Disamping itu
juga bahasa nasional Indonesia, ia juga seorang dwibahasawan.untuk
sebagaian masyarakat Jakarta pendatang, khususnya yang masih mempunyai
hubungan yang jelas dengan suku asalnya, ia masih juga menguasai bahasa
sukunya atau bahasa lokal, tempat asalnya disamping bahasa Betawi dan
bahasa nasional Indonesia, jadi ia seorang multi bahasawan. Bahasa Betawi tentu mempunyai
perbedaan dengan dialek-dialek areal Melayu lainnya, seperti dengan
dialek Melayu Manado. Lalu karena wilayah penggunaan dialek Melayu Betawi
ini cukup luas, dari Tanggerang disebelah barat, ciputat dan Gandaria
disebelah selatan, Bekasi-Tambun disebelah timur dan pantai utara Jakarta di sebelah
utara, maka bahasa Betawi ini pun mempunyai perbedaan baik dalam lafal maupun
dalam sejumlah kosakata.seperti dalam tabel berikut:
Ibid. hal 9
Bentuk Kata
Pelafalan
Dekat Deket Apa apa, ape, apah Murah mure, mura, murah Kerbau kebo Tapai tape Hitam item Hutan utan
Beberapa macam logat39 dan bunyi bahasa
Betawi . dewasa ini, Jakarta dan sekitarnya habis di obrak-abrik
untuk pembangunan dan penduduk Betawi sudah habis kocar-kacir dari tenmpat
semula. Namun, adanya logat-logat itu masih bisa ditemukan di sembarang tempat di
wilayah Jakarta dan sekitarnya. Bahasa Betawi tampaknya lebih sebagai
bahasa lisan, bahasa percakapan (kolokial) daripada bahasa tulis. Kalau
orang Betawi menulis apalagi yang bersifat formal dia akan berusaha menggunakan
bahasa Indonesia. Namun bahasa lisan atau percakapan masyarakat Betawi kita
banyak mendapati bentuk-bentukkontraksi, yakni bentuk sebagai hasil
penggabungan dua buah kata atau lebih. Misalnya, bentuk-bentuk berikut:
Bentuk Kontraksi
Bentuk Utuh
Kullima pukul lima Sengatuju setengah tujuh
Menurut catatan Chaer 1976 dan
2009, ada empat macam variasi lafal dari empat macam subdialek, sebut saja logat.
Logat pertama dulu dituturkan oleh penduduk Betawi daerah Petamburan dan Tanah Abang.
,mereka melafalkan bunyi {a} atau {ah} pada akhir kata menjadi bunyi {ə}, logat yang kedua dulu
dituturkan oleh penduduk Betawi di dearah Jatinegara, Kemayoran dan Kebun Sirih. Mereka
melafalkan bunyi {a} atau {ah} pada akhir kata menjadi bunyi {è}, kemudian, logat
keempat yang dulu dituturkan oleh penduduk Betawi di daerah Karet dan Kuningan. Mereka melafalkan
bunyi {a} pada akhir kata menjadi bunyi {è} dan melafalkan bunyi {ah} pada akhir kata
menjadi bunyi {a}dan yang terakhir logat keempat dulu dituturkan di daerah pinggiran yang sangat luas
dari Tanggerang, Ciputat, Gandaria, Pondok Gede dan Bekasi. Mereka tidak mengenal bunyi {è}. Abdul Chaer, Folklor Betawi
Kebudayaan dan Kehidupan Orang Betawi, Jakarta: Masup Jakarta, 2001.hal 14-15
Subuh subu Hakim Hakim Kenyang Kenyang Sabanari saban hari Kanasin ikan asin Gakade enggak ade
Dalam sejarah perkembangan bahasa
Betawi banyak menerima sumbangan kosakata dari bahasa Arab, bahasa
Arab, bahasa Belanda, bahasa Cina dan bahasa-bahasa Nusantara lainnya.
Yang harus pertama diingat sebelum berbahasa percakapan non-formal daripada
bahasa percakapan formal. Percakapan nonformal. Bagi orang Betawi menggunakan
bahasa Betawi itu merupakan bahasa ibu atau bahasa pertama mereka. Pada masa pra Sumpah Pemuda
bahasa Indonesia yang masih disebut bahasa Melayu menjadi alat komunikasi
atau bahasa yang sering dipergunakan di dalam pergaulan sehari-hari antara
suku-suku bangsa Indonesia atau antara bangsa Indonesia dan bangsa asing
sehingga bahasa Melayu adalah menjadi semacam jembatan yang mengakrabkan pergaulan
dan memesrakan hubungan antara sukusuku bangsa dari berbagai daerah
Indonesia. Perkembangan selanjutnya terdapat
gaya berbahasa Indonesia dengan campuran bahasa Betawi yang
disebut "Prokem betawi". Gaya berbahasa ini tidak hanya diucapkan dalam obrolan
santai, melainkan telah masuk dalam media surat
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/89/Bahasa-Betawi
di akses pada tanggal 29 mei 2016 04:08 pm
menyurat seperti gini atau dong,
sih serta kata deh. Bahkan media surat kabar yang terbit di Jakarta pun
terpengaruh juga dengan prokem Betawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar