Sabtu, 30 Januari 2016

Indonesia menjadi contoh penanganan teroris tercepat di dunia


 
Written by 
Sentul-KoPi| Direktur Pencegahan BNPT RI, Brigjen Pol Drs. H. Hamidin menegaskan bahwa bangsa Indonesia perlu merasa bangga dengan rekor penanganan teroris tercepat di dunia. Aksi terorisme di Sarinah dan Jl HM Thamrin beberapa waktu lalu hanya membutuhkan waktu 22 menit untuk mengatasinya. 
“Bahkan untuk investigasi terorisme, dunia belajar kepada Indonesia,” tegasnya di sela paparannya yang berjudul “Penanganan Terorisme Di Indonesia” kepada peserta Satgasus dan KDPT se-DKI Jakarta dalam kegiatan Rapat Kerja I FKPT DKI Jakarta (27-28/01), di Indonesian Peace Security Center (IPSC) Sentul, Jawa Barat.

Hamidin juga menyatkan bahwa dalam penanganan terorisme harus tegas dan piawai memonitor perencanaan aksi-aksi terror. Sebab perekrutan anggota teroris kini tertuju kepada usia rawan generasi muda , remaja usia 21 tahun s.d 30 tahun (47,3 %).

“Terutama sekali pola perekrutan melalui teknologi media sosial,” jelasnya.


Menurut Hamidin saat ini terdapat 7 organisasi pendukung ISIS yang masing-masing dikoordinir oleh 3 pemimpin besar, yaitu Aman Abdurrahman, Abu Bakar Baasyir, dan Santoso. Oleh karena itu penting mewaspadai beberapa faktor terjadinya aksi terorisme, diantaranya adalah ideologi, dendam, ekonomi, konflik perbedaan pandangan.

Selain itu, Direktur BNPT ini juga mengungkapkan beberapa kasus teror yang belum terungkap.

Ada beberapa kasus teroris yang belum terungkap, yaitu aksi teror pimpinan Zulkarnain (tokoh senior), 26 yang sedang dicari, 5 orang suku igur (imigran Thailand) yang tergabung dalam kelompok Santoso,” terangnya.| Aziz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar