CATATAN KEGIATAN PELATIHAN SENI BUDAYA
UP PUSAT PELATIHAN SENI BUDAYA ASEM
BARIS JAKARTA SELATAN
Oleh : Abdul Aziz
Teater Tradisi Kaya
Nilai Budaya
Teater
tradisional kaya akan nilai-nilai budaya yang dapat menggambarkan tata cara
kehidupan serta adat istiadat yang berlaku bagi bangsa Indonesia di masa
lampau. Menyimpan kekayaan nilai yang mencerminkan identitas suatu bangsa.
Setidaknya mempunyai nilai budaya etnik yang menggambarkan identitas daerahnya.
Teater tradisional dan teater “modern” dapat dikaji, dilihat dan terasa
perbedaan tersebut pada esensi tradisi dan gaya penyajian
yang disajikan.
Pada teater tradisional memanfaatkan
berbagai (multi) media ekspresi yang terpadu. Cara menyajikan tidak hanya
dengan laku dan dialog, tetapi dirangkum dengan gerak yang ekpresif dan
disertai iringan music yang terpadu. Penyajian ditekankan tidak hanya dengan
“oral” tetapi ditekankan juga pada ekspresi gerak yang selalu diiringi music
yang terpadu. Teater tradisional bagi bangsa Indonesia merupakan warisan budaya
bangsa, merupakan sumber, akar dari bentuk teater yang lahir sesudahnya.
Teater non-tradisi pertama bertolak
dari naskah lakon, media ekspresi yang utama ditekankan pada laku dan dialog,
disertai teknis pendukung yang memadai. Penyajian ditekankan pada “oral”.
Mengacu pada konsep teater barat, yaitu konsep “teknis pementasannya”
dituangkan dalam teknik pemeranan yang diarahkan oleh konsep penyutradaraan,
disusun diatas panggung dalam wujud visual dengan penataan artistic. Menjadi
idaman bersama bahwa pada suatu saat nanti (sekarang dalam proses), akan lahir
teater Indonesia yang dapat mencerminkan identitas budaya bangsa yang bersumber
dari kebhinekaan budaya yang dimilki dan berakar dari teater tradisional.
( Sumber : Budi Sobar, Pelatihan Seni
Teater Tingkat Dasar, UPT Balai Latihan Kesenian Asem Baris Jaksel, Tahun 2011 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar