Rabu, 06 Januari 2016

Seni Budaya Betawi Pernah Berjaya Pada Festival Seni Budaya Tradisi Nusantara

Budaya Betawi.[aziz/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA - Seni budaya Betawi harus berkompetisi dengan budaya-budaya luar dan modern. Akibatñya seni budaya Betawi semakin tertinggal dari budaya-budaya modern-hedonis. Menyikapi hal tersebut, Bidang Pengkajian dan Pengembangan Seni Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta bersama dengan para praktisi, pengajar, serta Siswa/I SMKN 13 Jakarta Barat menyelenggarakan kegiatan Eksperimentasi Seni Budaya Betawi Tahun 2015, diantaranya Pencak Silat Aliran Sabeni Tanah Abang, Zapin, Topeng Blantek.

Pada tahun 1977-1982 Aliran Silat Sabeni Tanah Abang telah beberapa kali melahirkan  garapan-garapan yang didiiringi dengan musik sambrahnya Bang Ali Sabeni yang sungguh sangat menarik.

“Pada Festival seni budaya tradisi nusantara Silat Aliran Sabeni Tanah Abang selalu saja senantiasa mendapatkan nomor-nomor atas, kalau tidak juara 1 ya juara 2,” jelas Drs. Yahya Andi Saputra, Tokoh Sastra Lisan Betawi, (6/10) disela kegiatan Eksperimentasi Seni Budaya Betawi Tahun 2015, di Gedung Pusat Laboratorium Tari & Kesenian Karawitan Condet, Jl Balai Rakyat No 64 Balekambang, Condet, Jakarta Timur.

Dikesempatan yang sama, Muhamad Taher, Seniman Sastra Arab mengatakan bahwa dalam gerakan dahifa jangan ada gerakan gemulai “perempuan” karena keluar dari aslinya, kecuali gerakan zapin dan sarah itu boleh. Gerakan dahifa, zapin dan sarah adalah aslinya dari negeri Yaman Hadromaut dibawa ke Indonesia oleh penyebar Islam setelah periode dakwah Walisongo yang berdakwah dengan cara mengikuti budaya asli setempat.

“Tapi setelah kedua periode tersebut, para Habaib membawa khas mereka dari Yaman Hadromaut ke Indonesia,” ungkapnya.

Atien Kisam, Koreografer dan Sutradara Seni Pertunjukan, lebih menekankan kepada proses latihan yang sangat mempengaruhi kwalitas pertunjukan. Karena kalau proses latihannya digarap serius akan terlihat tingkat pematangan dari pemainnya, keenjoyan dalam penampilannya.

“Produk seni budaya setelah dikemas menjadi sebuah pertunjukan harus power full dalam bermain, musik pengiring yang asik, dan permainan komposisi yang apik dengan mengisi segala ruang yang ada di panggung,” tegasnya.

Menurut Rachmat Ruchiat, Sejarahwan Betawi bahwa masing-masing seni budaya tradisi Betawi punya ciri khas atau pakem tersendiri, khususnya pada seni teater tradisi Betawi punya ciri khas atau pakem sendiri-sendiri dan terutama sekali dalam hal musik  pengiringnya.

Lenong mempunyai ciri khas atau pakem dengan musik pengiring Gambang Kromong, Topeng Betawi ciri khas atau pakem dengan musik pengiring Gamelan Kecil atau Gamelan Topeng.

“Namun, Topeng Blantek musik pengiringnya bisa apa saja, misalnya dengan musik Rebana Biang,” imbuhnya. (ziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar